أهلا وسهلا بحضوركم محلنا...

Selasa, 30 April 2013

Pidato Arab lengkap dengan terjemah Indonesia (Mencari Ilmu)


طلب العلم

(Mencari  Ilmu)

حضرة المكرم:

 رئيس المعهد....... الكياهى الحج.........

أيها الأساتذة الأجلآء

ويا جميع المستمعون الأعزاء

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

الحمد لله سبح به الكآئنات, رافع درجات أولى العلم أعلى المقامات, والصلاة والسلام على سيدنا محمد وعلى أله وصحبه ذوى الفضل والكرامات. وبعد:

أيها الحاضرون والحاضرات!

أقول فى ابتدآء هذه الفرصة الثمينة بأجزل الشكر والاءحترام, وفى هذه المناسبة, سأتكلم عن خطبتي تحت الموضوع: طلب العلم 

اعلموا أيها الاءخوة والأخوات! أن طلب العلم واجب وفرض عين على كل مسلم ومسلمة. سوآء كان ذكرا أو نسآء, صغيرا أو كبيرا, كما قال به رسول الله صلى الله عليه وسلم: طلب العلم فريضة على كل مسلم ومسلمة.

أيها االطلبة!

ومن هذا الحديث الشريف, نستطيع أن نستنبط بأن العلم أمر مهم فى حياتنا. نحن من الاءنسان قد أكرمه الله لنا العقل, حتى نستطيع أن نتصور سآئر المخلوقات. هو الذى يفرق بينناوبين الحيوان وحتى الملآئكة, والجن وغيرهم.وبالعلم ايضا, فضل الله بني أدم بعلو درجات أولى العلم على سآئر غيره, كما قاله: يرفع الله الذين أمنوا والذين أوتوا العلم درجات.

أيها المستمعون والمستمعات!

أن طلب العلم لا يحدد به الأماكن والأوآن, ولآ مدن أو بلدانا,لأن الهدف الأقصى لحيات الناس ليس الا لنيل السعادة الدنيوية والأخروية. ولا يمكن للناس ان ينال السعادة الا به, سواء كانت سعادة الدنياوي أو السعادة الأخروي. لذالك, من كان يريد أن يكون سعيدا فى دنياه, فوجب عليه أن يجتهد فى طلب علمه. كمن يريد أن يعرف الكمبيوتر أو الهواتف المحمولة مثلا, فلزم عليه أن يتعمق فى علم الاءلكترونى. فكيف الناس الذي يريد سعادة الأخرة, ولكن يتكاسل فى طلب علم الأخرة..؟؟؟

بالصراحة, أن الأجيال فى يومنا رجال غده فى الآجال, فلزم على كل طالب العلم أن يشدد وأن يجاهد فى طلب علمه. فقد قال النبي فى حديثه: من أراد الدنيا فعليه بالعلم, ومن أراد الأخرة فعليه بالعلم, ومن أرادهما فعليه بالعلم.(صدق رسوله الأمين)  

أيها الحاضرون والحاضرات رحمكم الله!

ربما كفيت هنا خطبتي, ان وجدتم مني الصواب فاءنما هي من فضل ربنا, وان وجدتم مني الأخطآء فهي من نقآئص نفسي. وأخيرا, أقول لكم شكرا بلا غاية وحمدا بلا نهاية. و السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

 

Terjemah Pidato.

طلب العلم

 (Mencari Ilmu)

Yang mulia Pengasuh Pesantren ................

Kiyahi Haji ....................

Para Dewan Guru Yang terhormat

Serta para pendengar yang berbahagia.

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Segala puji bagi Allah yang semua mahluk selalu memujinya, yang mengangkat derajat para pemilik ilmu, shalawat dan salam semoga tercurah keharibaan baginda Nabi Muhammad SAW, beserta seluruh keluarga dan sahabatnya, pemilik segala keutamaan dan kemuliaan.

Para Hadirin dan Hadirat!

Mengawali ungkapan saya dalam waktu yang sangat berharga ini, segenap rasa terimakasih dan rasa hormat yang tak terhingga, dan dalam kegiatan ini saya akan ketengahkan perbincangan dalam pidato kali ini, dengan tema: Mencari Ilmu.

Perlu anda ketahui para sahabat dan sahabati, bahwa sesungguhnya mencari ilmu adalah sesuatu yang urgen sifatnya dan wajib hukumnya. Baik dia muslim ataupun muslimat, laki-laki maupun perempuan, remaja ataupun dewasa. Sebagaimana yang telah Rasulullah sabdakan: mencari ilmu adalah kewajiban bagi seorang muslim laki-laki, dan muslim perempuan.

Para Santri!

Berdasarkan hadits ini kita dapat simpulkan, bahwa sesungguhnya ilmu pengetahuan adalah sangat penting dalam realitas kehidupan kita. Sebagai manusia, Allah telah muliakan kita dengan rasio (akal) yang dengannya pula kita dapat mengamati perbedaan mendasar dengan makhluk lainnya. Akal itu pulalah yang membedakan kita sebagai manusia dengan hewan misalnya, bahkan dengan para malaikat sekalipun, hingga para jin dan mahluk lainnya. Dengan ilmu pula Allah akan mengangkat derajat, kedudukan, prestise dirinya melebihi manusia lainnya. Seperti firman Allah dalam Al Quran: Allah akan mengangkat mereka yang beriman, dan orang-orang yang memiliki ilmu dengan kedudukan (derajat).

Para Mustami’in dan Mustami’at!

Sungguh mencari ilmu itu tidaklah dibatasi oleh waktu dan tempat, tidak pula kota maupun belahan negara. Karena sesungguhnya esensi atau tujuan utama dalam kehidupan manusia ini, tidak lain adalah demi tercapainya kebahagiaan dunia dan akhirat. Dan mustahil kiranya kebahagiaan yang dicita-citakan itu dapat terwujud kecuali dengan ilmu, apakah itu kebahagiaan yang bersifat duniawi, lebih-lebih kebahagiaan yang bersifat ukhrawi.

Oleh karena itu, siapa saja yang menginginkan kesuksesan di dunia ini maka iapun wajib hukumnya mengetahui keterkaitan ilmu di dalamnya. Contoh kecil, orang yang ingin tahu tentang perangkat komputer, atau handphone misalnya maka iapun harus tahu secara detil tentang masalah yang berhubungan dengan elektronik. Lalu bagaimana jadinya, jika seseorang menginginkan kebahagian abadi kelak akhirat, padahal ia sendiri malas untuk mempelajarinya?????

Jelasnya, bahwa generasi (pemuda) saat ini adalah calon pemimpin di kemudian harinya. Maka tak ada penawaran yang lain, kecuali mereka harus fokus dan berdedikasi tinggi dalam mencari ilmu. Nabi telah bersabda dalam haditsnya: Barang siapa yang menginginkan dunia, maka ia harus berilmu. Siapa saja yang memimpikan akhirat, maka iapun wajib berilmu. Dan barang siapa yang mengharapkan keduanya (dunia dan akhirat), maka ia harus berilmu. (Benarlah perkataan Rasulullah yang terpercaya).

Para Hadirin dan Hadirat yang dirahmati Allah!

Saya kira cukup sekian pemaparan yang dapat saya kemukakan dalam pidato ini, jika anda temukan banyak terpercik kata-kata mengandung nilai kebenaran, semuanya tak lebih adalah karena anugerah Allah semata. Namun jika di sana-sini masih tersimpan banyak kekurangan, semua itu adalah karena ketidaksempurnaan dan kelemahan diri yang saya miliki.

Yang terakhir, segenap syukur tak terhingga, segala puji tiada batasnya. Wassalamu alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

 

 

 

 

 

 

 

 

Lirik Puisi.

Titian Jiwa
Semesta raya ini, yang nafasnya adalah hembusan dzikir diam membisuku.
Hadirnya siang dan malam, yang tak lain adalah bahasa keajaiban dalam diriku

Masing-masing
antara Aku dengannya, bertebaran gairah dan gelora tanpa kata
Untuk aku teriak lantangkan: “Ya Allah....., aku teramat lama menanti embun Mu

Maka bulan dan bintang-gemintangpun belajar terbang dan menari
Ribuan lampu angkasa mayapada menggantung di hamparan langit nan biru
Membentang kubah kilauan emasnya dengan temali sutera fajar pertamanya
Memecah dunia yang baru lahir, menyingkap tabir siangnya yang segera hadir.


Tapi manusia bumi ini masih terpencil, sepi dan sunyi menyendiri
Belum ada kafilah yang tergerak melintasi sahara padang pasirnya
Sungai-sungaipun belum lama bergelut menelikung lembah bebukitan
Masih jauh awan gemawan menjatuhkan tetesan di hijau ranau dedaunan
Tiada burung-burung kecil bercerecau di dahan-dahan kedamaian
Belum pula tampak, rusa-rusa mungil melompat di sejuk sesemakan.
Hingga  di suatu waktu,  barulah aku sadari
Tuk kembali lagi, diri ini kenali akan sejati diri
Siapa aku, untuk apa aku, dan hendak kemana hidupku tertujukan
Rabbi..., demi Engkaulah kata akhir ini penuh hasrat ku utarakan.



5 komentar: